Senin, 02 Juni 2008

MLM Binary Institusi - suatu Prospektus Bisnis 2

1. Pendahuluan

MASALAH pokok dalam manajemen kinerja karyawan, pegawai, buruh dan staf manajemen suatu unit kerja adalah motivasi kerja dan loyalitas yang rendah. Rendahnya motivasi dan loyalitas menyebabkan kinerja karyawan menjadi jauh di bawah kapasitas. Sementara itu pelatihan-pelatihan untuk memotivasi karyawan, banyak yang tidak membawa hasil yang memuaskan. Hal ini adalah akibat penerapan manajemen berbasis antecedent pada banyak unit kerja. Sangat jarang unit kerja menerapkan manajemen berbasis konsekuensi (umpan balik).

Antecedent adalah penyebab suatu perilaku, sedang-kan konsekuensi adalah hasil dari suatu perilaku. Sebagai motivator, walaupun cukup efektif, antecedent umumnya bersifat jangka pendek, dan pada kondisi tertentu justru kontra-produktif. Motivator yang berupa konsekuensi umumnya berdampak jangka panjang. Dengan demikian konsekuensi yang bersifat positif akan berdampak secara simultan menjadi semakin baik dan berjangka panjang (progresif dan berkelanjutan). Konsekuensi positif yang paling efektif adalah dorongan positif yang berupa insentif yang semakin meningkat. Insentif yang demikian akan mengatasi kebosanan karyawan akan rutinitas pekerjaan dan tetapnya penghasilan karyawan.

Dengan semangat otonomi, banyak unit kerja melakukan berbagai aktivitas yang menghasilkan pendapatan (Income Generating Activities, disingkat IGA). Sayangnya karena perbedaan karakter antar unit, IGA justru dapat menurunkan kinerja institusi secara integral, karena dapat membangkitkan kecemburuan dari unit-unit yang kurang “basah”. Atau, IGA justru semakin membuat para pelakunya menjadi “terlalu asyik” dengannya sehingga me-nurunkan loyalitas dan motivasi kerja. Dengan demikian perlu ditemukan IGA yang dapat dilakukan secara adil oleh setiap anggota institusi dengan peluang, tantangan, kesulitan dan penghasilan yang sama. Juga perlu diketemukan IGA yang seminimal mungkin “mengambil” jatah waktu-kerja karyawan.

Usaha multi level marketing (MLM) sebenarnya dapat dijadikan IGA yang adil dan tidak mengganggu waktu kerja. Sayangnya sistem MLM yang umum ditawarkan, kebanyakan menyebabkan pelaku MLM sukses justru meninggalkan pekerjaan asalnya. Hal ini terjadi karena pelaku MLM termakan provokasi dari para upline yang sudah sukses terlebih dahulu dan dimanfaatkan untuk mempertahankan peringkat dalam jaringan MLM-nya.

Pertanyaannya: “Adakah MLM yang tidak demikian dan dapat dijalankan oleh suatu institusi atau perorangan atau campuran antara keduanya?”

Untuk menjawab pertanyaan itulah, prospektus ini saya sajikan kepada para pembaca sekalian. Prospektus ini memperkenalkan MLM PT Melia Sehat Sejahtera (PT MSS). Marketing Plan PT MSS bersistem Pure Binary Network Marketing dengan sistem perekrutan anggota dan pendanaan awal yang dapat dimodifikasi, sehingga dapat dijalankan oleh perorangan, kelompok maupun oleh suatu institusi untuk dijadikan IGA dan motivator karyawan.



Winarso D Widodo - Pelaku MLM
wd_widodo@yahoo.com


Propolis antioksidan kuat pemulung RADIKAL BEBAS Kasiat Utama Propolis adalah sebagai ANTIOKSIDAN; Melia Propolis dikemas dalam botol ukuran 6ml, 30 ml dan 55 ml, masing-masing dengan harga eceran Rp 110,000, Rp 275,000  dan Rp 440,000 per botol. Melia Biyang efektif sebagai stimulan kelenjar Pituitary untuk memproduksi hormon pertumbuhan (HGH) lebih banyak lag. Kemasan dalam botol 15 ml harga eceran Rp 440,000. Harga paket untuk menjadi member atau harga paket untuk member, paket GOLD : Rp 1,100,000 dan paket PLATINUM Rp 3,025,000 (sudah termasuk pajak penjualan 10%). Pendaftaran Rp 125,000. Pemesanan via e-mail ke mssdramaga@yahoo.com atau mssdramaga@gmail.com.
 

1 komentar:

catatan salwangga mengatakan...

blogwalking.

cukup menyengat saya baca postingan di blog ini.

saya sangat setuju. motivasi dan loyalitas bukan rendah lagi, melaikan sudah berada pada titik kritis.

salam kenal,
salwangga